BOJONEGORO,- Salah satu hal penting yang tengah diupayakan oleh Pemerintah Desa Cengkir Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro adalah pembangunan infrastruktur pertanian berupa Jalan Usaha Tani (JUT) atau jalan pertanian.
Jalan Usaha Tani akan memperluas daya jangkau distribusi hasil pertanian serta meningkatkan pendapatan petani di Desa Cengkir.
Kepala Desa Cengkir Ruslan mengatakan, Desa Cengkir adalah Desa yang mana 90 persen mayoritas penduduknya atau sebagian besar adalah petani, maka Pemerintah Desa akan terus berusaha memfasilitasi sektor pertanian yakni berupa jalan usaha tani. Di tahun 2022 dengan menggunakan ABPDes Pemdes Cengkir telah membuat Jalan Usaha Tani sepanjang 250 meter dan di akhir tahun 2022 anggaran dari P-APBD juga sudah menyelesaikan JUT dengan panjang 120 meter.
“Setiap tahun kami selalu membuat jalan usaha tani, tahun 2022 ada tiga titik areal persawahan yaitu Dusun Cengkir 100 meter dan Klampok 150 meter, di akhir tahun dari Pemkab Bojonegoro kami juga merealisasikan JUT sepanjang 120 meter dengan lebar rata rata 2,5 meter, di Desa Cengkir berupa dasar pemadatan dengan batu pedel terus atas nya brikes,” ujarnya, Kamis (9/03/2023).
Ia menjelaskan, supaya dapat menjangkau areal persawahan, maka diperlukan akses berupa jalan usaha tani agar alat mesin pertanian dapat dioperasionalkan, sehingga para petani tidak kesulitan dalam menjalankan aktivitas nya.
“Keluhan masyarakat disaat musim panen kesulitan untuk membawa hasil panen, jadi masyarakat mengikhlaskan sebagai sawahnya di buat lakaran untuk jalan usaha tani,” tambahnya.
Jalan usaha tani lanjut Kades akan mempermudah akses untuk menjangkau areal pertanian serta memutus cost produksi yang besar dan memberi banyak manfaat untuk petani.
“Dengan adanya JUT aktivitas petani semakin lancar dan lebih mudah, hasil panen kemarin juga jadi mahal, dan saya minta kepada masyarakat untuk ikut merawat pembangunan yang sudah ada, serta mau menyumbangkan inspirasi nya sehingga Pemdes bisa untuk menindaklanjuti,” ungkapnya.
Keinginan masyarakat agar jalan usaha tani di Desa Cengkir ini semakin panjang,
Kades pun meminta kepada Pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk merealisasikan harapan warga nya. Ia pun mengaku di Desa Cengkir juga terdapat embung luasnya kurang lebih 24 hektar yang tanggulnya longsor, sehingga saat ini tidak bisa maksimal untuk menampung air.
“Di Desa Cengkir ada embung yang saat ini mengalami kelongsoran, sudah kami ajukan setiap tahun ke Dinas terkait tapi belum hasil, jadi kami berharap kepada Pemkab Bojonegoro segera merealisasikan untuk perbaikan embung, soalnya embung tersebut bisa dimanfaatkan oleh petani di masa musim tanam kedua dan ketiga,” pintanya. (aj)