Proyek Jalan Rigid Beton Trucuk–Padang Diduga Asal Jadi, Warga Bojonegoro Soroti Kualitas Pekerjaan

Bojonegoro – Proyek rekonstruksi jalan rigid beton di jalur Trucuk–Padang, tepatnya di wilayah Desa Padang, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, menjadi sorotan publik. Proyek dengan nilai kontrak miliaran rupiah itu diduga kuat tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam dokumen kerja.

Pantauan awak media di lapangan menemukan indikasi serius terkait mutu pekerjaan, terutama pada bagian lapisan pondasi agregat (LPA) atau base course yang berfungsi sebagai dasar penopang konstruksi rigid beton.
Dari hasil pengukuran di beberapa titik, ketebalan lapisan tersebut hanya berkisar 2 hingga 4 sentimeter, jauh di bawah standar teknis normal untuk pekerjaan rigid beton yang semestinya mencapai belasan sentimeter.

Proyek yang menelan anggaran sebesar Rp 7.010.274.577 ini dikerjakan oleh CV Kertas Melati sebagai kontraktor pelaksana, dan CV Jasa Karya Engineering sebagai konsultan pengawas. Dana proyek bersumber dari APBD Bojonegoro, yang notabene berasal dari pajak rakyat.

Ironisnya, pekerjaan yang menggunakan dana publik sebesar itu justru dikerjakan dengan cara yang terkesan asal jadi dan minim pengawasan.

Aktivis Patriot Garuda Nusantara (PGN) Makoda Bojonegoro, Heriyanto, menyampaikan kekecewaannya terhadap mutu proyek tersebut.

> “Kalau dilihat sekilas saja sudah kelihatan tipis, apalagi kalau diukur. Uang rakyat sebesar itu mestinya dikerjakan dengan sungguh-sungguh, bukan malah seperti itu,” ungkapnya saat ditemui di lokasi.

 

Upaya konfirmasi dari media kepada pihak pelaksana proyek belum mendapatkan respons. Saat awak media mendatangi lokasi, pelaksana tidak berada di tempat. Pesan melalui WhatsApp juga tak dijawab. Bahkan ketika didatangi ke rumahnya, menurut keterangan warga sekitar, yang bersangkutan sedang berada di luar kota.

Sementara itu, pihak Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Bojonegoro melalui pesan singkat mengaku akan menindaklanjuti laporan tersebut.

> “Terima kasih informasinya. Akan kami minta teman-teman bidang dan pengawas untuk melakukan pengecekan,” tulis salah satu pejabat Dinas PU Bina Marga Bojonegoro.

 

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak pelaksana proyek maupun konsultan pengawas terkait dugaan ketidaksesuaian ketebalan lapisan base course dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan.

Bojonegoro

Penulis: PEditor: Redaksi

Tinggalkan Balasan