Bojonegoro – Proyek rekonstruksi jalan rigid beton Ngelo–Sumberagung di wilayah Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, diduga merupakan proyek siluman.
Pasalnya, pembangunan yang diperkirakan memiliki panjang sekitar 6 kilometer itu tidak disertai papan informasi proyek dan ditemukan indikasi pengurangan volume pekerjaan di lapangan.
Hasil pantauan awak media menunjukkan, lapisan base course (LPA) di sejumlah titik tampak sangat tipis. Dari hasil pengukuran, ketebalan LPA hanya berkisar 1 hingga 3 sentimeter, jauh dari standar teknis konstruksi jalan rigid beton.
Padahal, proyek ini menelan anggaran miliaran rupiah yang bersumber dari dana publik.
Ketiadaan papan informasi membuat masyarakat tidak mengetahui nilai kontrak, sumber dana, maupun identitas pelaksana dan pengawas proyek. Padahal, pemasangan papan proyek merupakan kewajiban transparansi publik, sebagaimana diatur dalam Permen PUPR No. 29/PRT/M/2006 serta UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).
Aktivis Bojonegoro,Kang Ipung, menyayangkan lemahnya pengawasan dari instansi terkait.
> “Kalau dilihat sekilas saja sudah tampak tipis. Dengan nilai anggaran sebesar itu, mestinya dikerjakan dengan sungguh-sungguh, bukan asal-asalan,” ujarnya.
Indikasi pengurangan volume ini berpotensi sebagai pelanggaran kontrak kerja dan menimbulkan kerugian negara, sebagaimana diatur dalam UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dan Pasal 2–3 UU Tipikor (UU No. 31/1999 jo. UU No. 20/2001).
Sementara itu, saat awak media mengonfirmasi melalui WhatsApp kepada Kabid Jalan Dinas PU Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Kabupaten Bojonegoro Tahun 2025, Danang Khurniawan, pesan hanya dibaca tanpa ada tanggapan.
Sikap diam tersebut menimbulkan kesan pembiaran dan lemahnya tanggung jawab terhadap transparansi publik.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak pelaksana maupun konsultan pengawas proyek.
Publik kini menanti langkah tegas pemerintah daerah untuk memastikan akuntabilitas, kualitas pekerjaan, dan keterbukaan informasi dalam proyek bernilai miliaran rupiah yang disinyalir sarat kejanggalan ini.