Lampung Selatan, Transpos.id. – Ada kalanya saat perlakuan yang berbeda, ketika Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan, yang saat ini dipimpin oleh Plt Kepala Dinas (Kadis) Devi Arminanto,
Sebab, tampa berlama-lama tumpukan sampah di kota Kalianda cepat diangkut oleh pasukan kuning.
Tidak seperti yang terjadi ketika DLH dipimpin oleh Kadis DLH yang lama, yaitu Yudhius Irza,S.Hut., M.M. Sampah di kota Kalianda, terpantau berkali-kali disorot Awak Media lokal, akan tetapi tetap di abaikan sang Kadis yang lama, dan dibiarkan menampung bertumpuk-tumpuk hingga timbulkan aroma tak sedap.
Terpantau media ini, untuk hari Senin ini, pasukan kuning terbagi dalam dua gelombang bersih bersih.
Yakni, pasukan kuning yang sedang bersih-bersih di areal lapangan kopri dan sekitar Pemkab Lamsel.
Di areal ini, pasukan kuning yang diterjunkan banyak berjenis kelamin perempuan (ibu-ibu).
Kemudian, gelombang berikutnya pasukan kuning yang membersihkan dan mengangkut tumpukan sampah di areal Masjid Agung Kalianda Lampung Selatan.
Di areal ini, pasukan kuning banyak didominasi para bapak-bapak.
Terkait aksi bersih-bersih DLH Pemkab Lamsel itu, sejumlah pedagang Masjid Agung Kalianda Lampung Selatan (Lamsel) ikut merasakan pelayanan dari persampahan DLH Pemkab Lamsel setempat.
“Siapalah, Kadisnya mas. Sekarang ini petugas nya jadi rajin rajin ya ngangkutin sampah, engga seperti kemaren kemaren yang dulu itu ya, karena dibiarin berhari hari, baru diangkut.”
“Ya, ada perubahan lah sekarang, pak,” ucap ibu warung yang sering disebut ‘Minan’ kepada Awak Media pada hari Senin 17 November 2025.
Apresiasi warga terkait aksi bersih bersih DLH Lamsel. Sehingga, Pelaksanatugas (Plt) Kepala Dinas (Kadis) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lampung Selatan, Devi Arminanto yang akan ditemui media ini di kantornya, sedang masih dalam kesibukan kinerjanya dalam memimpin sebuah rapat.
“Ya, waktu sudah sore, saya belum Sholat Ashar, besok saja kita ngobrolnya oke.”
“Jadi waktunya lebih banyak, sekarang saya lagi buru-buru. Maaf ya, mas,” ucap Pak Devi, tampak terburu-buru dari ruangan rapat setempat.***















