Buntut Dugaan Tipu Gelap Ikke Septianti VS Erna Prasetyowati Saling Lapor ke Polda Jatim

Surabaya – Perseteruan antara Ikke Septianti dan Erna Prasetyowati atas dugaan kasus penipuan dengan penggelapan kini berbuntut panjang, keduanya sama-sama menempuh jalur hukum dengan membuat laporan di Polda Jawa Timur.

Erna Prasetyowati sebelumnya dilaporkan oleh Ikke Septianti (34) warga Desa Bogem RT 002/RW 001, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan, atas pencemaran nama baik.

Lalu Erna membalas melaporkan Ikke ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jawa Timur (Jatim) Dengan mendapatkan surat laporan Polisi nomor: LP/B/1717/XI/2025/SPKT/Polda Jawa Timur, tanggal 30 November 2025.

Kuasa Hukum Erna Prasetyowati, Dodik Firmansyah, menanggapi santai pengaduan balik yang dilakukan Ikke Septianti. Dikonfirmasi melalui sambungan telepon WhatsApp pada Jumat siang (5/12/2025), menyatakan bahwa semua warga negara memiliki hak hukum untuk melapor ke kepolisian.

Namun, menurutnya, yang terpenting adalah apakah laporan tersebut didukung dengan bukti yang cukup atau tidak. Nama-nama saksi dan bukti telah kami serahkan semua ke SPKT Polda Jatim.

“Kalau tidak ada saksi dan bukti yang cukup, tidak mungkin laporan kami diterima,” ujar Dodik sambil tertawa menanggapi pelaporan balik dari Ikke Septianti, Jum’at (05/12).

Lanjut Dodik menyampaikan, terkait pernyataan kliennya di media mengenai uang muka pembelian 1 unit Honda HRV 1.5L SE CVT tahun 2024 di Dealer Honda Bintang Madiun sebesar Rp 83 juta yang diserahkan kepada Ikke Septianti—dan kini menjadi objek laporan pencemaran nama baik.

Dodik menegaskan bahwa uang muka tersebut benar telah diterima Ikke Septianti. Penyerahan dilakukan secara tunai dan melalui transfer ke rekening bank atas nama Ikke Septianti. Penyerahan cash bahkan disaksikan dua orang di rumah kliennya di Surabaya. pada September 2024.

“Selain diberikan cash, uang muka dibayar via transfer bertahap ke rekening atas nama Ikke Septianti. Saya ingatkan, jangan sampai membuat laporan palsu, karena ada deliknya jika klien kami dirugikan,” tegasnya.

Masih kata Dodik mempertanyakan keberadaan unit mobil Honda HRV 1.5L SE CVT 2024 milik kliennya yang hingga kini masih dibawa oleh Ikke Septianti. Mobil tersebut dibeli atas nama Putri Ayu Budi Sekarwangi (anak Erna Prasetyowati), namun sejak Oktober 2024 tidak pernah dikembalikan.

Alasannya, mobil itu dibawa Ikke Septianti untuk membantu membayar angsuran. Tapi kenyataannya, sejak November 2024 angsuran dibayar klien kami melalui anaknya.

“Lalu bantuan seperti apa yang dimaksud? Justru klien kami ditinggal begitu saja,” Cetusnya Dodik.

Atas perseteruan Antara kedua belah pihak ini dengan adanya saling lapor ke Polda Jatim, Dodik Firmansyah menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada penyelidik Polda Jawa Timur.

“Saya memastikan bahwa klien saya siap memberikan keterangan kapan pun polisi dibutuhkan.” Pungkasnya.

(Sy)

By Redaksi

Tinggalkan Balasan