Tuban – Upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 di Alun-Alun Tuban berlangsung khidmat dan meriah. Ribuan santri dari berbagai lembaga pendidikan hadir mengikuti upacara yang dipimpin langsung oleh Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, S.E.
Dalam amanatnya, Bupati Tuban mengajak seluruh santri untuk senantiasa meneladani semangat perjuangan para ulama dan menjaga nilai keislaman, kebangsaan, serta kemanusiaan di tengah perubahan zaman.
Salah satu momen paling menarik dalam upacara tersebut adalah penampilan gerak dan tari kolosal dari MTsN 3 Tuban, yang menghadirkan 100 peserta didik membawakan karya bertema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia.” Pertunjukan ini berhasil memukau peserta upacara dan masyarakat yang memadati kawasan alun-alun.
Penampilan tersebut disusun di bawah arahan Drs. Moch. Musta’in, Kepala MTsN 3 Tuban, yang juga bertindak sebagai penata musik. Adapun penata gerak dipercayakan kepada Dra. Anis Kasturiningsih, M.Pd. dan Nuru Jamilah, S.Pd., sementara penata rias dilakukan oleh Azi Wedding, dan penata kostum oleh Sanggar Tari Quin serta Tarita.
Musta’in menjelaskan bahwa penampilan tersebut bukan sekadar pertunjukan seni, melainkan sarana refleksi nilai-nilai kesantrian, nasionalisme, dan spiritualitas.
“Santri adalah tunas muda bangsa, tumbuh subur bagaikan daun hijau yang tak henti menyerap cahaya ilmu dan siraman akhlak mulia. Mereka berakar kuat pada iman dan bersemi dalam semangat nasionalisme serta cinta tanah air,” ujar Musta’in.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa formasi lingkaran dalam tarian menggambarkan bunga yang bermekaran, simbol keindahan, keberagaman, dan kesatuan santri yang bergerak dalam irama kebersamaan. Setiap kelopak bunga merepresentasikan nilai luhur: keikhlasan, pengabdian, dan kasih sesama.
Gerak tari juga berpadu dengan Tari Saman, yang dikenal dengan “tangan seribu”, mencerminkan kekompakan, kedisiplinan, dan ketundukan kepada Allah SWT. Pada bagian akhir, para penari membentuk huruf H, S, dan N (Hari Santri Nasional), menegaskan bahwa santri tidak hanya penjaga agama, tetapi juga pelita peradaban bangsa.
“Gerak dan tari ini merupakan harmoni antara iman, ilmu, dan nasionalisme. Inilah wujud semangat santri MTsN 3 Tuban dalam mengawal Indonesia merdeka menuju peradaban dunia,” jelasnya.
Selain itu, Musta’in juga berpesan agar para santri terus beradaptasi dan menjadi bagian dari perubahan zaman.
“Dunia berubah sangat cepat. Ketika engkau mengejar perubahan, engkau akan lelah. Maka jadilah bagian dari perubahan itu, walaupun dalam peran yang kecil,” tuturnya.
Ia juga menyampaikan nasihat bagi para santri agar senantiasa menjadi pribadi yang lembut, sabar, dan optimis.
“Berusahalah menjadi pribadi yang sabar dan anggun, menasihati dengan lembut, tersenyum dan pemaaf, serta optimis dan indah dalam sikap, agar hidupmu menjadi tenang, tenteram, dan penuh keindahan,” pesannya.
Menutup pernyataannya, Musta’in mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung suksesnya penampilan MTsN 3 Tuban dalam peringatan HSN 2025.
“Kami berterima kasih kepada panitia penyelenggara Hari Santri Nasional Kabupaten Tuban atas kesempatan yang diberikan kepada kami untuk turut berpartisipasi. Terima kasih juga kepada guru, pelatih, serta seluruh siswa yang telah berlatih dengan semangat hingga mampu menampilkan karya terbaik hari ini,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi khusus kepada seluruh tim kreatif — penata musik, gerak, rias, dan kostum — yang telah bekerja dengan dedikasi tinggi sehingga menghadirkan harmoni indah dalam setiap gerakan.
“Semoga sinergi dan semangat kebersamaan ini menjadi inspirasi bagi kita semua,” imbuhnya.
Musta’in berharap semangat Hari Santri Nasional terus hidup dalam diri generasi muda.
“Semoga semangat Hari Santri terus menyala di hati kita semua — menjadi motivasi untuk berilmu, berakhlak, dan berkontribusi nyata bagi kemajuan Indonesia,” pungkasnya.
Penampilan gerak dan tari MTsN 3 Tuban menjadi simbol harmoni antara iman, ilmu, dan nasionalisme — menegaskan pesan bahwa santri hari ini adalah penerus peradaban dunia yang berjiwa merdeka, berilmu, dan berakhlak mulia.(Red)