Lampung Selatan, Transpos.id. –
PAUD Azzahra Desa Sukajaya Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan Belajar Simulasi Bencana Alam di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan di Komplek Gor Way Handak Pada Rabu, ( 30/10/2024)
Dalam pembelajaran pertama kali dari BPBD Lamsel, kepada anak didik Paud Azzahra Dalam Simulasi Penanggulangan Bencana Alam, Mengenalkan bagaimana saat terjadinya Musibah dalam Bencana Alam.
Menurut Hj. Agustina, S.pd Kepala PAUD Azzahra, mengenalkan anak-anak pada kejadian bencana adalah bagian penting dari mitigasi bencana. Anak-anak dapat menjadi lebih siap menghadapi situasi darurat. Mereka dapat belajar tentang langkah-langkah yang harus diambil sebelum, selama, dan setelah bencana untuk meminimalkan dampak negatifnya dan memastikan keselamatan diri dan orang lain di sekitar mereka.
Salah satu petugas dari BPBD Kabupaten Lampung Selatan, menerangkan bahwa pembelajaran kali ini adalah dengan metode simulasi gempa sampai dengan Tsunami. Edukasinya dimulai lewat bercerita tentang gempa. Anak-anak menyaksikan langsung peristiwa berbagai bencana alam dari video.
“Kemudian anak-anak melakukan simulasi saat terjadinya gempa hingga Tsunami dan memberi reaksi setelah terdengar bunyi sirine. Anak anak dan guru diajak berlari menuju halaman luas yang terletak di depan gedung sekolah. Hal ini ditujukan agar anak mengenal rambu rambu saat gempa berupa rambu jalur evakuasi dan rambu Titik Kumpul.
Selain itu dengan diajak berdoa bersama anak diajarkan mendapat pembiasaan berdoa untuk memohon perlindungan kepada Tuhan.
Sementara itu, para pengajar PAUD Azzahra berharap, bahwa dengan memahami mitigasi bencana yang diberikan langsung mentor dari BPBD Kabupaten Lampung Selatan tersebut, akan membantu anak-anak membangun ketangguhan (resiliensi) dalam menghadapi tantangan dan stres yang mungkin terjadi selama atau setelah bencana.
Mereka dapat belajar cara mengatasi ketakutan dan kecemasan serta cara mencari bantuan dan dukungan jika diperlukan. Melalui pembelajaran tentang mitigasi bencana, anak-anak juga dapat menjadi lebih sadar akan pentingnya melindungi lingkungan alam dan bagaimana perilaku manusia dapat mempengaruhi risiko bencana. (Red)