Lampung Selatan, Transpos.id. – Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan kelompok Petani menggelar kegiatan silaturrahmi dan diskusibersama acara dilaksanakan Aula Pantai Sanggar Kalianda Minggu,(25/5/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Suyatno Ketua Koordinator mitra Gapoktan Lam-Sel, Amin Ketua KTNA,Ketut selaku tenaga ahli DPR RI, Ferdinal perwakilan Cabang Bulog Lam-Sel, April selaku Manager Pengadaan dari Kanwil Propinsi Lampung dan Berserta Gapoktan dan kelompok tani di 17 kecamatan Se-kabupaten Lam-Sel.
Tujuan dari kegiatan ini untuk menyatukan persepsi antara Gapoktan dan kelompok tani dengan Bulog serta stakeholder lainnya dengan harapan diskusi yg berlangsung dgn hangat dan kekeluargaan ini menghasilkan sebuah solusi dalam pembelian jagung petani sehingga peningkatan produksi dan kesejahteraan petani bisa terwujud.
Kegiatan diskusi yg dipimpin langsung oleh Suyatno selaku ketua koordinator Gapoktan Lam-Sel berjalan dengan baik dan lancar.
Kemudian dalam kesempatan ini dihadiri juga oleh Ketut wartadinanta tenaga ahli DPR RI yang intens mendampingi gapoktan untuk bisa menjadi mitra bulog dilampung khususnya lampung selatan, Ia mengatakan bahwa regulasi perubahan mekanisme pembelian jagung oleh bulog haruslah disampaikan secara transparan agar para petani memahami mengapa dibulan maret harga RP. 5.500 any quality sedangkan saat ini berubah dgn menyertakan kwalitas mutu KA 14 %. Nah dasar perubahan mekanisme ini yg perlu dijelaskan secara terbuka.
Lebih lanjut, ketut wartadinanta menambahkan jika mengacu dari kepbadan no 18 dan 19 Bapanas tidak tercantum syarat KA 14%, nah apakah syarat itu ada dlam keputuan direksi atau peraturan direksi bulog, maka inipun harus disampaikan agar petani bisa mengetahui jadi bukan berubah secara tiba tiba.
Selanjutnya berbagai usulan dan diskusi yg disampaikan oleh peserta rapat memutuskan agar para gapoktan mengawal dan meminta bulog unk tetap menerima jagung petani dgn mekanisme yg telah dilaksanakan seperti maret april lalu.
Melalui kegiatan ini Ketut juga mengajak seluruh Gapoktan dan kelompok tani di Lampung Selatan dalam forum diskusi ini membuka ruang diskusi bersama dan dia siap mendukung dan mengawal aspirasi Gapoktan dan kelompok tani untuk disampaikan kepada DPR RI maupun ke Bapanas.
” Dengan adanya kegiatan, kami akan bantu menyampaikan aspirasi Gapoktan dan kelompok tani ke pusat yaitu DPR RI dan Bapanas karena, memang regulasi ini datangnya dari Bapenas,” katanya
Sementara Suyatno selaku ketua koordinator mitra Bulog dan Gapoktan dalam hal ini mengatakan kegiatan diskusi ini bertujuan untuk meningkatkan petani khususnya produksi jagung di ketahui bahwa produksi jagung cukup tinggi di Lampung Selatan.
Suyatno juga berharap dengan adanya kegiatan ini Bulog mampu melakukan peningkatan jagung secara maksimal. Ia juga menegaskan bahwa di bukan juni mendatang bahwa Gapoktan dan kelompok tani akan melakukan panen raya.
” Kami hari ini, para Gapoktan dan kelompok tani sedang membahas dan berharap betul betul dengan kehadiran pemerintah melainkan Bulog terkait harga pokok dengan pembelian yang sudah direncanakan,” harap Suyatno
Ia juga menambahkan dari harga pemerintahan Rp.5.500 itu yang sudah dijalankan oleh pemerintah dengan kualitas imkualiti artinya harga Rp 5.500 kering panen dari petani dan dangan adanya regulasi yang baru. Dan inilah yang sangat merugikan pihak Gapoktan dan kelompok tani
Lebih lanjut dengan adanya keputusan dari pemerintah pusat sedangkan yang mengeluarkan itu dari Bapanas yang mempunyai kewenangan. Sementara itu dari Bulog ini sebagai pelaksanaan dan inilah yang menjadikan ketidak sinkronan antara keputusan bapanas dan implementasi pembelian yg dilakukan bulog
Kemudian Suyatno juga menambahkan jika pemerintah ingin mensejahterakan masyarakat ini,jika setandar bulog di tingkat petani dan ini tidak akan tercapai dan inilah yang menjadikan permasalahan yang kita alami.
Melalui kegiatan diskusi ini kami akan menyampaikan aspirasi Gapoktan dan kelompok tani denga fakta dan data untuk di bawa ke pusat.
” Ini semangat kita oara Gapoktan dan kelompok tani karena semangat pak presiden mensejahterakan petani.tapi, kalau pemerintah membelinya dengan kadar air 14% Sehingga harga jagung di tingkat petani tidak akan naik dan sangat merugikan pihak petani,”tutupnya. (red/Hb)