‎Proyek Rabat Beton Senori Diduga Jadi Bangkai Konstruksi: PUPR Bungkam, Pelaksana Menghilang

Tuban – Proyek rabat beton dan drainase di jalan Tapen–Banaran, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, berubah menjadi potret kelam penyalahgunaan anggaran.

Hasil pantauan lapangan memperlihatkan fakta mencengangkan: rabat beton dikerjakan tanpa tulangan besi cor, pondasi utama kekuatan konstruksi. Artinya, bangunan ini sejak awal dirancang rapuh, bagaikan jebakan maut bagi masyarakat yang melintas.

Lebih sadis lagi, papan informasi proyek tidak dipasang. Publik dipaksa buta, tidak tau siapa kontraktornya, berapa nilai anggaran, serta siapa penanggung jawab pekerjaan. Transparansi yang seharusnya menjadi syarat mutlak proyek negara justru dikubur hidup-hidup.

‎Di lokasi, pekerja juga nekat bekerja tanpa Alat Pelindung Diri (APD). Prosedur keselamatan kerja (K3) seakan dibantai di depan mata. Setiap ayunan cangkul, setiap adukan semen, berpotensi menjadikan nyawa buruh melayang.

Konfirmasi awak media kepada Kepala Dinas PUPR Kabupaten Tuban, Agung Supriyadi, hanya berujung pada layar ponsel tanpa jawaban.

Sementara Redi atau Gufron, pelaksana proyek, memilih bungkam seakan menghilangkan jejak. Dua pihak yang seharusnya bertanggungjawab, kini bersembunyi dibalik tembok bisu.

‎Diamnya pejabat dan pelaksana ibarat menutup rapat-rapat liang kubur proyek ini. Padahal, jika benar dikerjakan tanpa spesifikasi teknis, maka umur rabat beton hanya menunggu waktu untuk retak, hancur, dan menyeret anggaran miliaran ke jurang sia-sia. Lebih dari itu, keselamatan masyarakat dipertaruhkan di atas jalan yang bisa sewaktu-waktu runtuh.

‎Masyarakat Senori menuntut audit total dan penegakan hukum tanpa ampun. Bila terbukti ada pelanggaran, jeratan UU Tipikor Nomor 31 Tahun 1999 jo Nomor 20 Tahun 2001 siap menanti dengan ancaman maksimal hukuman penjara seumur hidup.

Setiap rupiah anggaran publik yang dikorupsi adalah darah rakyat, dan setiap bangunan rapuh yang sengaja dikerjakan tanpa standar adalah bom waktu kematian di jalan raya.

‎Proyek rabat beton Senori bukan sekadar proyek gagal, ini bisa menjadi monumen kelam korupsi, berdiri di atas tulang anggaran rakyat dan menunggu korban berikutnya.(red)

By Redaksi

Tinggalkan Balasan