Kinerja Polsek Krembangan di Keluhkan, Korban KDRT di Bentak Petugas Saat Olah TKP

Surabaya – seorang wanita berinisial E (38) warga Teluk Nibung Barat 4/25 Kelurahan Perak Utara, Kecamatan Pabean Cantikan, Kota Surabaya keluhkan kinerja Polsek Krembangan soal penanganan kasus penganiayaan yang di lakukan oleh suaminya sendiri, Senin (03/11).

Pasalnya, E (Korban) mengaku bahwa kinerja anggota Polsek Krembangan perlu di pertanyakan dan perlu di audit karena ketika melayani sebuah kasus kekerasan justru anggota polisi yang berseragam coklat tidak membatu bahkan membentaknya dan mengeluarkan kata-kata yang dirasa E tidak pantas.

Menurutnya pada saat itu saya menjadi korban kekerasan oleh suami di dalam mobil tepatnya di Depo Maratus Jalan Tanjung Tembaga Surabaya, saat itu saya dihajar habis-habisan oleh suami lantaran saya dan anaknya meminta E bengking pada dirinya.

Atas kejadian itu saya sempat menghubungi anggota Polsek Pabean Cantikan. Namun, polisi tersebut lepas dinas dan dilokasi datang enam orang polisi yang katanya dari Polsek Krembangan Surabaya dengan menggunakan mobil patroli.

Ditempat tersebut justru salah satu anggota Polsek Krembangan dari enam orang itu tidak menolong saya melainkan membentak-bentak saya dan melontarkan kata-kata yang tak pantas di buat contoh.” Jelas E kepada media Panjinasional.net,

Lanjut E. nada yang di keluarkan oleh polisi yang saat itu berpakaian dinas mengatakan didepan saya. kamu itu kenapa kok sampai di pukul suami hingga seperti ini, dan kamu saya mau urus atau tidak, jika permasalahan kamu ingin selesai jangan seperti dan kamu harus buat laporan dulu.

“Saya tidak punya wewenang untuk menangkap suami kamu, kamu buat laporan dulu ke Polsek dan kamu pulang lebih dulu untuk membawa surat nikah serta KK supaya ditindak lanjuti.” Tirunya E .

Masih kata E, namun setalah saya diminta untuk pulang dengan membawa dokumen oleh polisi itu, jangan saya pulang kerumah, jalan pun saya sempoyongan dan tidak bisa lagi melanjutkan perjalanan pulang karena saya saat kejadian itu oleh suami saya dihajar habis-habisan hingga luka di muka dan lebam serta benjol di bagian kepala.

“Karena polisi dari Krembangan berdalih dan membentak saya. Saya akhirnya melaporkan kejadian itu ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak untuk mendapatkan keadilan dan perlindungan atas keselamatan saya,” ujarnya.

Alhasil dalam laporan di polres Tanjung Perak saya mendapatkan pelayanan yang lebih baik dan tidak seperti anggota Polsek Krembangan yang mana saat itu telah membentak saya dan seolah-olah petugas tersebut tidak mau menangani kasus yang saya alami.

Hingga. Pada hari Selasa, 04 November 2025 Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menerbitkan surat laporan. LPM/148/Satreskrim/XI/2025/SPKT Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

“Kata saya (E korban) tolong pak amankan suami saya sebelum melarikan diri, namun enam polisi dari Polsek Krembangan yang hadir kelokasi juga mengetahui saya saat saya banyak luka dan kondisi saya lemas akibat saya dianiaya suami.” Bebernya.

Begitu saya berkata seperti itu, salah satu polisi tersinggung dan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas dan membentak-bentak saya meninggalkan saat begitu saja sehingga keesokannya saya membuat laporan di Polres Tanjung Perak.

“Saya geram dengan anggota yang membentak-bentak saya itu, karena selain saya sudah Shok dan kondisi melemas justru polisi enam orang tersebut tidak membawa saya kerumah sakit justru membuatkan begitu saja.” Tambah E.

Saya berharap kepada pihak kepolisian di Indonesia termasuk Polsek Krembangan jika ada korban seperti saya seharusnya dibantu dan di lakukan penanganan awal sehingga kepercayaan kami terhadap polri semakin serius

“Jika ada polisi seperi apa yang saya lihat dan saya rasakan itu seharus tidak digunakan lagi, karena polisi tupoksi memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.” Pintanya.

Sementara Kapolsek Krembangan Kompol M Kosim saat dikonfirmasi soal adanya anggota yang pelayanannya kurang baik dan sangat di keluhkan korban ini justru beliau tidak merespon secara cepat dan tanggap atas anggota yang sudah menyinggung hati korban yang tak lain seorang wanita.

“Kalau mau konfirmasi soal keluhan warga atau korban atas anggota kami bisa datang ke kantor hari Senin ya. Nanti bisa dijelaskan di Kantor.” Tulis M.Kosim memalui pesan singkatnya di WhatsApp pribadinya. Senin (10/11).

Hingga berita ini di luncurkan masih belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisan Polsek Krembangan, meski Kapolsek di mintai tanggung jawab atas perbuatan anggota yang dirasa kinerjanya tidak proporsional.

@Tim

By Redaksi

Tinggalkan Balasan