KRI Bung Hatta dan KRI Panah Amankan Kapal Asing pada Latihan Operasi Laut di Morowali

Morowali – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mendampingi Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin, bersama Jaksa Agung ST Burhanuddin dan Kepala BPKP Muhammad Yusuf, menyaksikan secara langsung demonstrasi kemampuan operasi terpadu dalam Latihan Terintegrasi TNI 2025. Pada skenario utamanya, KRI Bung Hatta-370 bersama KRI Panah-626 sukses melaksanakan penyergapan terhadap kapal asing yang diduga melakukan aktivitas ilegal di wilayah yurisdiksi Indonesia, yang berlangsung di perairan Morowali, Sulawesi Tengah, Kamis (20/11/2025).

 

Dalam latihan ini, TNI AL memfokuskan kemampuan pada operasi maritim, terutama pada aspek penyekatan, pengejaran, pemeriksaan, dan penggeledahan. Dua unsur kapal perang, KRI Bung Hatta-370 dan KRI Panah-626 bertugas sebagai unsur sekat yang menempati sektor operasi menghadapi simulasi pergerakan kapal MV Jefry-88, yang digambarkan bermanuver berbahaya dan mencoba menerobos blokade.

 

Kedua kapal TNI AL tersebut melaksanakan rangkaian prosedur penting, mulai dari commcheck, penempatan sektor, komunikasi terhadap kapal target, hingga pelaksanaan Peran Tempur Bahaya Permukaan dan pengerahan Tim VBSS. Dalam simulasi, MV Jefry-88 akhirnya dapat dihentikan, diamankan, dan dikuasai oleh Tim VBSS melalui tahapan clearing area hingga boarding yang berjalan lancar dan terukur.

 

Pada sesi penyergapan, Tim VBSS berhasil menguasai seluruh titik strategis kapal sasaran, memeriksa dokumen, muatan, hingga kru kapal dalam waktu yang ditentukan. KRI Panah-626 memberikan dukungan kecepatan, pengamanan perimeter, dan fire support selama proses penindakan berlangsung, memastikan operasi berjalan efektif dan aman.

 

Latihan aksi Unsur KRI berlangsung aman, tertib, dan memenuhi seluruh target yang ditetapkan. Melalui keterlibatan dua kapal perangnya, TNI AL menegaskan komitmennya menjaga kedaulatan laut Indonesia, memperkuat interoperabilitas antar matra, dan meningkatkan kemampuan prajurit dalam operasi laut yang membutuhkan kecepatan, ketepatan, serta integrasi penuh.

Puspen TNI

Tinggalkan Balasan