Lampung Selatan, Transpos.id. – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lampung Selatan, Provinsi Lampung, menyoroti masalah sampah yang dihasilkan oleh Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan potensi dampaknya terhadap lingkungan. PLT Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya Beracun DLH Lampung Selatan, Murherwan Murod, menekankan pentingnya langkah cepat untuk mengintegrasikan gizi dan kepedulian lingkungan.
“Kami mendorong sekolah dan dapur SPPG mulai memilah sampah sejak dari sumbernya serta memastikan limbah cair diolah dengan benar. Dengan pengelolaan sederhana yang konsisten, kita bisa menjaga anak-anak tetap sehat sekaligus mewariskan bumi yang lestari,” tegas Muherwan.
Muherwan menyarankan agar dapur MBG mempertimbangkan dampak sampah dan limbahnya, serta menerapkan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) dan memanfaatkan maggot untuk mendaur ulang sampah organik.
DLH Lampung Selatan juga berencana bekerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk membuat kesepakatan dalam pengelolaan sampah. “Edukasi anak-anak adalah hal yang paling penting. Setelah makan, mereka harus belajar tentang pemilahan sampah. Di sekolah, ini juga harus diajarkan,” tambah Muherwan.
Program MBG harus menjadi kesempatan bagi peserta didik untuk belajar tentang pentingnya memilah sampah dan merawat lingkungan sejak dini.(red)
















