Berita  

Acara giat kalender P5 Suara Demokrasi Suaraku, Tanggungjawabku ” Di SMPN 1 Puspo Kepas 1X

Pasuruan, Transpos.id – Acara giat P5 Suara Demokrasi “Suaraku” tanggungjawabku Di SMP puspo kepas 1X Pemilihan ketua OSIS sistem Pemilihan Umum (Pemilu) di SMP 1 Negeri puspo, kecamatan puspo kabupaten Pasuruan Jawa Timur, Jum’at (10/10/2024) sebagai praktik demokrasi di lingkungan sekolah. Sebagai penanggung jawab OSIS. Selaku kepala Sekolah.Fatkhul Mufidx,S Pd. Pembina OSIS Alvia Rossa,S Pd.

– Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) berubah setiap tahun. Untuk itu, pemilihan ketua OSIS dapat digelar pengurus OSIS tahun akademik sebelumnya dengan dihadiri siswa, guru, pembina OSIS, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, dan kepala sekolah.
Ada beberapa jenis tata cara pemilihan ketua OSIS berdasarkan sistem pemilihan di sekolah. Sistem pemilihan ketua OSIS dapat berupa pemilihan umum (pemilu) langsung oleh siswa saja maupun dengan intervensi atau keterlibatan pihak sekolah, seperti dikutip dari Manajemen Layanan Khusus Sekolah oleh Wildan Zulkarnain.

 

Tujuan Pemilihan Ketua OSIS
Pada masa pemilihan ketua OSIS, para siswa belajar menggunakan hak pilih secara langsung, umum, bebas, dan rahasia. Pemilihan ketua OSIS juga mengajarkan praktik pemilihan yang jujur. Karena itu, pemilihan ketua OSIS juga menjadi bentuk praktik demokrasi di sekolah, dikutip dari Menangkap Makna dalam Dinamika Pendidikan oleh Moh. Kurnia Dipraja.

Sistem Pemilihan Ketua OSIS
1. Pemilu Siswa
Sistem pemilihan ketua OSIS dengan pemilu siswa mirip dengan pemilu presiden RI. Ada kotak suara, surat suara, kampanye monolog, kampanye dialog, serta pemaparan visi-misi dan program kerja.

Pada tahap kampanye, para calon ketua OSIS diperkenalkan kepada seluruh siswa di sekolah dari kelas ke kelas. Setiap calon ketua OSIS dapat berorasi dengan durasi 3-5 menit di setiap kelas. Kemudian pada pemilihan, para siswa memilih calon ketua OSIS dengan menuliskan namanya di kertas suara.

2. Pemilihan dengan Keterlibatan Sekolah
Sistem pemilihan ketua OSIS dengan keterlibatan pihak sekolah lazimnya menentukan siswa-siswa yang eligible (berhak) untuk menjadi ketua OSIS beserta pengurus. Setelah itu, kepala sekolah, pembina OSIS, atau wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dapat memilih ketua dan pengurus OSIS melalui penyelenggaraan pemilu siswa atau tanpa pemilu siswa.

Pada prinsipnya, siapapun boleh dan dapat menjadi ketua OSIS serta pengurus. Seleksi dan keterlibatan sekolah dalam rangkaian pemilihan ketua OSIS dan pengurus lazimnya disebabkan karena mengingat tugas dan tanggung jawab pengurus OSIS cukup berat. Kegiatan, capaian, dan perilaku pengurus OSIS merupakan salah satu bagian dari citra baik sekolah yang harus dijaga.

, Catat!
Tata Cara Pemilihan Ketua OSIS
Contoh Tata Cara Pemilihan Ketua OSIS 1
Pihak sekolah merancang aplikasi pemilihan ketua OSIS berbasis website atau perangkat lunak, atau memanfaatkan Google Form maupun bentuk e-voting lainnya.

Guru memberi projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) mengenai demokrasi, siswa diminta mencari tahu makna suara demokrasi dan contoh penerapan yang benar.

Kelompok-kelompok siswa berdiskusi membuat jargon ajakan berpartisipasi dalam menyalurkan hak pilih di pemilihan ketua OSIS dengan menggunakan Canva.
Siswa diajak berdiskusi mengenai dampak golput.

Hasil diskusi siswa berupa poster, gambar, dan brosur tentang pentingnya suara demokrasi hingga tata cara pemilihan ketua OSIS dipamerkan dalam pameran sekolah.

Pasangan calon ketua dan wakil ketua OSIS dari hasil seleksi sekolah maupun pengajuan diri kemudian menyampaikan visi-misi di depan siswa.
Siswa diminta melakukan refleksi atas tiap visi-misi calon pasangan ketua-wakil ketua OSIS.

Pasangan calon ketua dan wakil ketua OSIS menyampaikan orasi dan melaksanakan debat ketua OSIS: Menyampaikan pendapat dan menjawab pertanyaan panelis, disiarkan di saluran YouTube sekolah.
Siswa diminta menilai jawaban setiap paslon atas pertanyaan yang disampaikan. Nasor

By Redaksi

Tinggalkan Balasan