KKRA Kabupaten Tuban Meriahkan Hari Santri Nasional 2025 Dengan Paduan Suara Guru RA

Tuban – Suasana Alun-Alun Tuban pada peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 semakin semarak dengan penampilan paduan suara dari Kelompok Kerja Raudhatul Athfal (KKRA) Kabupaten Tuban. Dipimpin oleh Ketua KKRA, Umi Zaidah, S.Pd.I, para guru RA tampil penuh semangat membawakan lagu-lagu bernuansa kebangsaan dan keislaman, menebarkan aura religius yang hangat di tengah peringatan hari bersejarah bagi kaum santri tersebut.

Menurut Umi Zaidah, partisipasi KKRA dalam Hari Santri Nasional berangkat dari semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap dunia pendidikan berbasis nilai-nilai keislaman.

“Kami ingin menanamkan sejak dini kepada anak-anak dan para pendidik bahwa santri memiliki peran besar dalam perjuangan dan pembangunan bangsa. Melalui kegiatan ini, kami ingin menghidupkan semangat perjuangan santri, cinta tanah air, serta meneguhkan identitas religius yang moderat dan toleran di lingkungan Raudhatul Athfal,” jelasnya.

Dalam kegiatan tersebut, KKRA Kabupaten Tuban berkontribusi menyiapkan tim paduan suara yang terdiri dari 100 guru RA perwakilan berbagai kecamatan, antara lain Tuban, Palang, Semanding, Merakurak, Rengel, Plumpang, Widang, Bangilan, dan Jenu. Seluruh peserta tampil kompak dan penuh antusiasme, mencerminkan semangat kebersamaan guru-guru RA se-Kabupaten Tuban.

“Persiapan kami lakukan melalui koordinasi dengan ketua KKRA di tiap kecamatan. Setiap kecamatan mengirimkan perwakilan guru RA yang memiliki kemampuan vokal dan kedisiplinan tinggi. Latihan dilakukan secara terjadwal sebelum pelaksanaan upacara. Semangat para guru luar biasa, mereka berlatih dengan sukarela demi memberikan penampilan terbaik,” tutur Umi Zaidah.

Bagi lembaga Raudhatul Athfal, peringatan Hari Santri Nasional memiliki makna mendalam. Momentum ini menjadi ajang menanamkan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan kepada anak-anak sejak usia dini.

“Nilai seperti disiplin, tanggung jawab, sopan santun, dan cinta tanah air adalah karakter santri yang perlu ditanamkan sejak kecil. Kami ingin menumbuhkan rasa bangga menjadi bagian dari keluarga besar KKRA Tuban,” imbuhnya.

Umi Zaidah menegaskan bahwa lembaga RA berperan penting dalam membentuk karakter santri sejak dini melalui pembiasaan positif di sekolah.

“Mulai dari doa harian, hafalan surat pendek, salam-senyum-sapa, hingga mengenal tokoh ulama dan cinta tanah air — semua itu menjadi bagian dari pembentukan karakter santri kecil. Guru RA adalah teladan pertama yang menanamkan nilai akhlakul karimah dan nasionalisme,” paparnya.

Lebih lanjut, Ketua KKRA juga menyampaikan bahwa keterlibatan dalam Hari Santri Nasional menjadi bentuk nyata sinergi antara lembaga pendidikan RA dengan pemerintah daerah dan Kementerian Agama.

“Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin menunjukkan bahwa pendidikan RA bukan hanya urusan internal madrasah, tetapi juga bagian dari pembangunan karakter bangsa. Dengan sinergi bersama pemerintah daerah, kita bisa memperkuat pendidikan karakter pada usia dini,” tegasnya.

Di akhir wawancara, Umi Zaidah menyampaikan apresiasi kepada seluruh guru RA yang telah berpartisipasi.

“Saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh guru RA yang telah berpartisipasi dengan penuh semangat. Kalian adalah bagian dari pejuang pendidikan yang menghidupkan semangat santri di tengah anak-anak. Jadikan kegiatan ini sebagai ladang amal dan bukti kecintaan kita terhadap agama dan bangsa,” ujarnya dengan penuh haru.

Bagi keluarga besar KKRA Kabupaten Tuban, Hari Santri Nasional 2025 bukan sekadar perayaan, tetapi momentum refleksi dan kebanggaan.

“Santri bukan hanya mereka yang belajar di pesantren, tetapi setiap insan yang menanamkan nilai keislaman, kejujuran, dan cinta tanah air — termasuk di RA. Hari Santri menjadi simbol bahwa pendidikan anak usia dini berbasis Islam punya peran penting dalam melanjutkan perjuangan santri, mencetak generasi berakhlak mulia, cerdas, dan berjiwa nasionalisme,” pungkasnya.(Red)

By Redaksi

Tinggalkan Balasan