Bojonegoro – Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Bojonegoro, Pusat Madiun, kembali memperlihatkan bahwa ajaran persaudaraan tidak sekadar diucapkan, tetapi benar-benar diwujudkan melalui tindakan nyata. Kamis (11/12/2025), dari Sekretariat Cabang di Jalan Kolonel Sugiono No. 87A, dua truk bantuan kemanusiaan resmi diberangkatkan menuju Pusat Madiun untuk kemudian disalurkan ke wilayah terdampak bencana di Sumatera.
Bantuan ini merupakan hasil penggalangan dari seluruh warga PSHT Cabang Bojonegoro, mulai dari rayon hingga ranting, yang dengan sepenuh hati mengumpulkan mie instan, beras, sembako, selimut, hingga kebutuhan penting lainnya. Semangat gotong royong terasa begitu kuat, mencerminkan nilai luhur eling lan waspada, tepo seliro, serta rasa tanggung jawab sosial yang selama ini diajarkan dalam setiap jenjang pengesahan.
Tidak hanya mengirim logistik, PSHT Cabang Bojonegoro juga menurunkan 10 personel, terdiri dari 5 anggota Unit Reaksi Cepat (URC) dan 5 anggota Pengaman Terate (Pamter), sebagai bentuk kesiagaan dan pengabdian. Para personel ini diberangkatkan untuk memastikan bantuan tiba dengan aman sekaligus membantu penanganan di lokasi bencana.
Ketua PSHT Cabang Bojonegoro, Kang Mas Wahyu Subakdiono, menyampaikan bahwa kepedulian terhadap sesama merupakan salah satu inti ajaran PSHT yang paling luhur. Baginya, persaudaraan tidak boleh hanya sebatas antarwarga PSHT, tetapi harus hadir untuk seluruh masyarakat.
“Ini wujud nyata ajaran luhur Terate. Kita diajarkan untuk peka, peduli, dan siap menolong siapa pun tanpa membedakan. Bantuan sekecil apa pun sangat berarti bagi saudara-saudara kita di Sumatera,” tutur Mas Wahyu.
Ia menegaskan bahwa seluruh bantuan yang terkumpul akan disalurkan secara amanah dan transparan. PSHT, menurutnya, bukan hanya organisasi pencak silat tetapi wadah pembentukan manusia berbudi pekerti luhur—yang mampu menempatkan nilai kemanusiaan di atas kepentingan pribadi.
“Saling meringankan beban, saling menguatkan, dan saling menyayangi… itu ajaran yang selalu ditekankan para sesepuh. Melalui gerakan ini, kita ingin menunjukkan bahwa persaudaraan PSHT hadir untuk negeri,” imbuhnya.
Kang Mas Wahyu juga mengajak warga PSHT di seluruh ranting dan rayon untuk terus merawat semangat persaudaraan. Dalam kondisi bangsa yang sering dilanda musibah, diperlukan hati yang kuat, tulus, dan penuh welas asih—karena dari situlah pengabdian sejati lahir.
“Dua truk double kita berangkatkan lewat SH Terate Pusat Madiun. Semoga bantuan ini menjadi berkah dan penguat bagi saudara-saudara kita di Sumatera,” pungkasnya.
Aksi kemanusiaan ini menjadi bukti bahwa nilai utama PSHT, yakni membentuk manusia yang berbudi pekerti luhur, tahu benar dan salah, serta mengamalkan kebenaran dalam kehidupan, masih kokoh tertanam pada setiap warganya. Bagi PSHT, mengulurkan tangan bukan sekadar kewajiban, tetapi kehormatan. (Tim Humas Plat S)
















