Banyuwangi, 25 Juni 2025 – Kunjungan kerja Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka ke Kabupaten Banyuwangi pada Selasa (24/6) disambut dengan berbagai tanggapan. Salah satunya datang dari aktivis muda Banyuwangi, Raden, yang menyoroti bahwa kunjungan tersebut tidak menyentuh persoalan riil masyarakat.
Menurut Raden, banyak wilayah di Banyuwangi yang masih menghadapi kondisi infrastruktur memprihatinkan, seperti jalan rusak, lingkungan tidak terawat, dan polemik pasar tradisional yang tak kunjung terselesaikan.
“Sayang sekali, Wapres hanya diajak ke tempat-tempat yang terlihat indah. Kenapa tidak diajak ke lokasi-lokasi darurat infrastruktur? Ini bukan saatnya menyembunyikan masalah demi pencitraan,” ujar Raden, Rabu (25/6/2025).
Raden juga menyoroti nasib pedagang di Pasar Induk Banyuwangi yang menurutnya belum jelas selama lebih dari satu tahun setengah. Mereka, kata dia, masih berada dalam ketidakpastian tanpa kejelasan penataan.
Ia mengkritik sikap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan pejabat terkait yang dianggap tidak berani menyampaikan kondisi sebenarnya kepada Wapres.
“Seharusnya Bupati dan pejabat publik punya keberanian untuk jujur menyampaikan kondisi di lapangan. Kalau memang darurat, sampaikan langsung ke Wapres, bukan hanya tunjukkan yang bagus-bagus saja,” tegasnya.
Raden berharap, kunjungan pejabat pusat seperti Wapres menjadi momen strategis untuk mendorong perhatian dan bantuan konkret bagi perbaikan daerah.
“Pemimpin jangan gengsi. Kalau rakyat menderita, ya bicara. Tugas pemimpin itu bukan cari penghargaan pribadi, tapi memperjuangkan kesejahteraan warganya,” pungkasnya.