Kutai Barat||transpos.id – Gencarnya pemberitaan soal tidak digajinya pekerja proyek pembangunan Rumah Sakit Harapan Insan Sendawar yang berada di Kutai Barat, Kalimantan Timur selama 1 bulan.
Nampaknya membuat rekanan PT SOLUSI AHLI MANDIRI kebakaran jenggot, dan diduga mengancam bunuh salah satu pekerja proyek yang membela haknya tersebut menggunakan Senpi.
Menurut salah satu Pekerja yang enggan disebutkan namanya pada awak media ini, memang usai ramai diberitakan, dirinya bersama pekerja lainya langsung digaji.
Namun miris, pihak pemborong yang bernama Agus marah-marah ke saya terkait berita tersebut dan menodongkan pistol ke badan saya,” ucapnya.
” Kami berangkat dari jawa ongkos sendiri tanpa difasilitasi, hanya team kami yang kontrak rumah. lainnya dibuatkan mess yang gak layak info yang aku dengar kontrakan di bayarkan sama PT tapi ujung-ujungnya juga potong gaji. Makan juga potong gaji, tapi gaji juga masih dipotong, KTP ditahan selama kerja, emangnya kita ini memakai fasilitas apa dari PT.
“Janji janji manis hanya untuk memikat pekerja untuk dijadikan sapi perahan tenaganya demi memuluskan proyeknya terselesaikan. Kami berharap kelak jika pelaku penodongan di proses, agar di hadirkan saksi-saksi kejadian diantaranya adalah Pelaksana, Pengawas, mandor dan 2 orang kepercayaan kepala tukang.
” Ditambah tidak adanya pendekatan secara hati ke hati, sejak kejadian penodongan senjata dan tidak merasa mau minta maaf atau gimana, malah berujung pekerja pergi. Karena merasa tidak dimanusiakan selama kerja,” tambahnya.
” Terkait persoalan ini kami berharap semua saksi kejadian jujur biarpun mereka adalah sesama sahabat jangan ada yang ditutupi. Agar keadilan di tegakkan di kutai barat,” tutupnya.
Dan lebih mirisnya lagi selama tidak ada aktifitas kerja karena nunggu material yang janjinya biaya hidup ditanggung oleh perusahaan. Pada kenyataanya pas gajian harus dipotong biaya makan, bukanya mendapat ganti rugi, malah dipotong biaya makan selama 11 hari. Al hasil semakin menambahkan kekecewaan para pekerja maka satu-satunya jalan pekerja meninggalkan proyek.
Sementara terkait kejadian penodongan ke salah satu pekerja yang membela haknya menggunakan senjata api, awak media ini berharap lewat berita ini Aparat Penegak Hukum segera menindak tegas para pelaku dan memproses sesuai undang-undang yang berlaku.
(Tim)