TUBAN,- “Saya mengucapkan terimakasih banyak kepada Forkopimka dan semua kepala desa yang sampai dengan saat ini masih memberikan ruang dan waktu kepada kami kesatuan Polres Tuban untuk melaksanakan kegiatan Jumat Curhat” ucap Kapolres Tuban.
Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Kapolres Tuban AKBP Rahman Wijaya, S.I.K., S.H., M.H. saat kegiatan Jumat Curhat di dusun Bongkol desa Sumurgung Kecamatan/Kabupaten Tuban, Jumat (17/02/23).
Rahman Wijaya menambahkan maksud daripada kegiatan Jumat Curhat tersebut tak lain untuk mendapatkan masukan masukan dan saran dari masyarakat terkait dengan pengelolaan situasi Kamtibmas yang ada di wilayah khususnya di kecamatan Tuban.
“Kegiatan ini adalah forum diskusi bisa dilaksanakan non formal, yang penting maksud dan tujuan bisa tercapai” imbuhnya Rahman.
Pada kesempatan itu, Kapolres AKBP Rahman juga menyampaikan beberapa informasi yang terjadi beberapa waktu lalu diantaranya isu penculikan anak yang menghebohkan di media sosial yang terjadi di wilayah kabupaten Tuban, pihaknya sudah melakukan klarifikasi maupun pengecekan, yang sampai dengan saat ini tidak ada yang melaporkan terkait kasus penculikan anak.
“Saya sampaikan bahwa kasus penculikan anak itu adalah berita bohongnyang sengaja diviralkan oleh kelompok tertentu untuk menimbulkan kegaduhan di masyarakat” tegasnya.
Kepada para kepala desa Rahman menegaskan apabila mendapat informasi yang sama agar di sampaikan kepada Kapolsek untuk mengetahui kebenarannya.
“Jangan sampai informasi atau berita bohong ini diviralkan sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat” imbau Rahman.
Kegiatan yang menghadirkan seluruh pengurus perguruan silat yang ada di wilayah kecamatan Tuban itu juga dilakukan ikrar serta penandatanganan kesepakatan damai antar perguruan silat yang ada di wilayah kecamatan Tuban.
Sejak awal tahun menurut Rahman Wijaya secara umum diwilayah kabupaten Tuban isu berkaitan dengan perselisihan masing-masing perguruan pencak silat sedikit mengalami peningkatan, hal tersebut disebabkan permasalahan seseorang sebagai warga perguruan itu juga menjadi bagian dari komunitas.
“Ini yang sering terjadi permasalahan yang ada di komunitas itu dibawa ke permasalahan perguruan, padahal hal tersebut murni permasalahan komunitas” tuturnya.
Kapolres Tuban pada kesempatan tersebut juga menghimbau dan berharap kepada seluruh pimpinan ranting perguruan silat yang hadir untuk bersama-sama berpikir positif untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang ada di wilayah kabupaten Tuban.
“Saya kira keamanan kenyamanan dan kondusifitas menjadi hal yang paling utama di dalam masyarakat, jangan sampai diciptakan situasi yang gaduh sehingga tidak nyaman di lingkungannya” Tutupnya.
Harapannya diwilayah kecamatan Tuban setelah dibuat pakta integritas tidak ada lagi terjadi perselisihan yang terkait masalah perguruan pencak silat.