TUBAN,– Menindak lanjuti terkait pemberitaan dugaan lambatnya pelayanan Puskesmas Ponco, Jl Ponco – Bojonegoro, Bedrek, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban, Bu Nevi mengadukan hal tersebut kepada Polres Tuban dan di lanjutkan ke kanit Reskrim Polsek Parengan untuk di mediasi di Mako Polsek Parengan, Rabu (22/2/23).
Mediasi dihadiri, Kepala desa brangkal, Koramil Parengan dan perwakilan dari dinas kesehatan Kabupaten Tuban dengan mediasi tujuan untuk mengklarifikasi terkait dugaan lambatnya pelayanan puskesmas Ponco sehingga menimbulkan hilang nya nyawa balita Bu Nevi.
Bu Nevi selaku pengadu didampingi oleh kuasa hukumnya Zaenal Muhtarom.SH.MH dan Irfa’i.SH.MH untuk melakukan klarifikasi sehingga masalah ini ada kejelasan dari pihak Puskesmas Ponco.
Dalam sambutan dari pihak Kapolsek Parengan yang menerima informasi dari Polres tuban adanya pengaduan dan pemberitaan di salah satu media online transpos.id terkait dugaan lambatnya pelayanan puskesmas Ponco.
Dengan diadakan mediasi ini apa yang menjadi keinginan pihak yang mengadukan dan untuk pihak yang diadukan bisa menyampaikan apa yang harus dilakukan, intinya dalam permasalahan ini kita bisa secara kekeluargaan sehingga tidak ada pihak yang dirugikan dan selesai dengan keputusan yang baik.
Lanjut irfai,.S.H.M.H Kuasa hukum bu Nevi mengatakan,” kami selaku kuasa hukum dari yang merasa menjadi korban, kami hanya untuk mendampingi yang hak haknya dilanggar dan sudah menjadi tanggung jawab kami sesuai dengan undang undang yang sudah diamanatkan, jadi harapan kami ada titik temu, kalau bisa ngapain kok sampek jalur hukum, tapi kalau itu tidak ada jalan lain ya gimna lagi itu sudah jadi tanggung jawab kami secara hukum,” ucap irfa’i.
Dalam kesempatan tersebut Bu Nevi menceritakan semua kronologi yang di alami waktu persalinan di puskesmas Ponco sampai rujukan ke Rs fatma. Sesudah menceritakan dari pihak yang diadukan Puskesmas Ponco Dr. vivi menjawab dan menjelaskan kronologi tersebut.
“Pasien kiriman dari Bidan desa brangkal (Bu siti) Nama Nevi viyanti alamat Desa Brangkal,(29/01/23) jam 18.55. Sehingga pasien mengeluh kenceng kenceng sering dan lebih sakit, kadang ada rasa ingin mengejan pada jam 23.30.
Pada jam 23.32 Bidan menghubungi RS fatma dan menyiapkan berkas rujukan serta menelpon sopir ambulan (hajir).
jam 23.43 Bidan konsul ke Dr. vivi melalui telepon dan menjawab advis rujuk ke RS, serta menghubungi sopir PKm Parengan bila hajir sopir ambulan pkm Ponco tidak bisa dihubungi. Jam 23.46 menghubungi sopir Parengan (mas astu) diinfokan bahwa Parengan juga sedang merujuk pasien dengan sopir mas Mamad.
Jam 23.47 menghubungi mas Mamad sopir pkm Parengan, mas Mamad dalam perjalanan pulang setelah merujuk dari Rs dan siap ke puskesmas Ponco setelah mengantar bidan Parengan kembali ke Puskesmas Parengan.
jam 00.15 mas Mamad sampai di puskesmas Ponco. Jam 00.20 pasien dirujuk ke Rs fatma. Jam 00.35 Pasien rujukan Puskesmas Ponco sudah sampai di Rs fatma, jam 00.40 bayi lahir spontan meninggal. Saya sudah menegur sopir ambulan, saya tidak mau ada lagi permasalahan ini, tidak ada alasan lagi gak bisa dihubungi karena sopir kontrak di puskesmas harus 24jam stanbay,” tegas Dr. vivi.
Irfai S.H.,MH menambahkan,” Bahwa mediasi ini sifatnya untuk memuaskan para pihak, tapi ternyata salah satu pihak tak terpuaskan kita selaku kuasa hukumnya Bu Nevi, kita akan mengirimkan langsung langkah langkah hukum selanjutnya, Untuk saat ini pengaduan kita ke Polres Tuban dan instansi instansi terkait. Tapi tidak menutup kemungkinan kita juga akan mengajukan gugatan karena ada keterlibatan melawan hukum atas kejadian itu yang menimbulkan kerugian atas meninggalnya anak dari Bu nevi,” jelasnya.
Dengan mediasi ini kuasa hukum bu Nevi zaenal Muhtarom,.SH.MH mengharapkan,” sopir ambulan harus stanbay 24jam dan harus diperbaiki pelayanan nya. Untuk itu saya harapkan kesepakatan dengan baik adanya penyampaian pihak puskesmas yang sudah jelas kronologi nya, Namun untuk pihak pengadu belum bisa memutuskan, mungkin karena emosional, kita butuh waktu memberikan keputusan hingga kondisional,” tutup Zaenal.(red)