BOJONEGORO – Penataran Pedagang Kaki Lima (PKL) yang dilakukan oleh Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah terhitung sukses, pasar kuliner PKL Berkah menjadi bukti pendekatan dan penataan PKL oleh Pemda Bojonegoro berhasil dengan baik.
Pasar kuliner terletak di jalan KH Hasyim Asy’ari atau sebelah barat pasar kota (eks BPR) lokasinya yang strategis menjadikan warga dengan mudah mendapatkan kuliner favoritnya.
Saat ini ada 116 pedagang kuliner yang bersedia menempati pasar kuliner, mereka menyediakan berbagai macam makanan dan minuman, mulai dari nasi pecel, bakso, es degan, lontong kikil hingga makanan tradisional seperti gethuk.
Pedagang yang saat ini menempati pasar kuliner adalah PKL di seputar pasar kota dan yang memanfaatkan trotoar di sepanjang jalan KH Hasyim Asy’ari dan jalan KH Mansyur, atas kebijakan dari Bupati Bojonegoro dan pendekatan yang baik oleh dinas terkait serta kesadaran penuh dari warga maka relokasi PKL untuk dikonsentrasikan pada satu tempat berjalan dengan baik.
Hal tersebut juga tidak terlepas dari peran Paguyuban Karya Muda Peduli (PKMP) Bojonegoro yang ikut aktif dalam membantu pemerintah Bojonegoro dalam proses penertiban dan pemindahan PKL.
Ketua PKMP Bojonegoro, Sugihartono menjelaskan sudah menjadi kewajiban setiap warga untuk mematuhi peraturan perundangan-undangan dan mengikuti kebijakan dari pemimpin pemerintahan.
“Alhamdulillah sudah 1 bulan rekan rekan PKL berjualan ditempat baru ini, dan pemindahan PKL berjalan dengan baik dan lancar tanpa kendala yang berarti” ucap Laki tinggi besar yang akrab dipanggil Ugik ini. Kamis, (5/1/2023)
Lebih lanjut Ugik menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya (DPKP) yang telah melakukan komunikasi dari awal dengan kami dan membantu terealisasinya pasar untuk PKL Berkah.
” Di Pasar Kuliner PKL berkah ini telah dilengkapi Listrik, MCK dan air sumur dimana pedagang hanya perlu mengeluarkan 2 ribu rupiah saja per harinya” ungkap Ugik.
PKMP Bojonegoro bersama para pedagang Pasar kuliner PKL berkah telah berkomitmen untuk menjaga dan merawat pasar tetap bersih dan rapi. Guna menambah semarak suasana pasar setiap Sabtu malam Minggu ada hiburan live musik yang menghibur pengunjung, “Bagi warga Bojonegoro silahkan datang dan nikmati suguhan kuliner Khas Bojonegoro dan musik kami, pungkas Ugik.
Sementara itu Sekretaris Dinas Kominfo Bojonegoro Nanang Dwi cahyono menyampaikan, penataan pasar dan PKL yang dilakukan oleh ibu Bupati bertujuan untuk menata kota yang lebih indah dan sehat, dan tentunya akan memiliki impact dalam peningkatan ekonomi warga.
” Kami berharap ada peningkatan ekonomi bagi pedagang pasar kuliner dan kehadirannya mampu menjadi icon baru sebagai pusat kuliner di Kabupaten Bojonegoro” terang Nanang.
Hal tersebut dikuatkan oleh pengakuan Misdi dan istrinya salah satu pedagang makanan tradisional di pasar kuliner, setelah menempati tempat ini justru tambah laris, dan yang terpenting tidak ada lagi rasa was-was takut ada razia, ungkapnya.
Senada, Warsito penjual nasi pecel yang semula menempat trotoar di jalan KH Hasyim mengatakan bahwa dari awal dia mendengar akan ada rencana relokasi dengan penempatkan PKL untuk dikumpulkan di satu tempat, Warsito Langsung setuju, bagi saya ini tidak ada masalah rejeki sudah ada yang ngatur, terbukti pelanggan saya juga masih berdatangan, jelasnya.(*)