Lampung Selatan, Transpos.id. – – Pemerintahan Desa (Pemdes) Hara Banjar Manis (HBM) Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) laksanakan kegiatan hari Selasa tanggal 04 Juni 2024.
Kegiatan penyaluran BLT-DD Ekstrim Tahap dua (2) triwulan ke-3 Tahun 2024.
Kegiatan penyaluran tersebut darì pukul 09:00 Wib sampai dengan selesai yang terdiri dari enam (6) KPM (Keluarga Penerima Manfaat, di Aula Kantor Desa Hara Banjar Manis (HBM) Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan, pada Kamis (04/06/2024) pagi hari.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Desa Hara Banjar Manis Syahruddin serta BPD, LPM dan seluruh Jajaran Aparatur Desa setempat, Pendamping Desa setempat, Pendamping Kecamatan, serta instansi terkait salah satunya dari Wartawan Media Transpos.id, dalam mengawasi dan menyaksikan Penyaluran BLT-DD Ekstrim tahap 2 triwulan ke-3 pada tahun 2024.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2022 tentang prioritas penggunaan Dana Desa Tahun 2023 dan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 201/PMK.07/2022 tentang Pengelolaan Dana Desa Tahun 2023 dimana alokasi Dana Desa wajib diberikan untuk program perlindungan sosial yaitu penyaluran BLT-DD.
Adapun kades setempat menyampaikan dalam sambutannya terhadap KPM) agar supaya bantuan ini dapat banyak bermanfaat dan di pastikan dana bantuan BLT-DD Ekstrim tersebut senilai Rp.900.000.00 (sembilan ratus ribu rupia) tidak berkurang sedikit pun, atau tidak ada pemotongan dalam bentuk hal apapun.
“Ya untuk seluruh KPM yang mendapatkan surat undangan dalam bantuan BLT DD Ekstrim ini, agar digunakan uangnya yang banyak manfaatnya. Dan pastikan uang yang diterima bapak bapak dan ibu ibu yang ada disini cukup dan pas, maka dihitung kembali uang nya didalam Balai Desa ini, karena kalau adapun uang yang di terima KPM sudah diluar gerbang balai Desa ini, maka kami pihak aparatur Desa tidak bertanggung jawab lagi. Oleh karena itu maka harus dipastikan uang itu cukup, senilai 900 ribu rupiah, karena disini kita tidak ada pemotongan dalam hal bentuk apapun,” terangnya.
Sehingga, kata Syahruddin. “Surat undangan bantuan ini, sudah kami musyawarahkan melalui musyarah dusun dan desa setempat. Maka terlebih dahulu pastikan juga untuk KPM disini tidak berwakil ya, dan pastikan tidak ada pemotongan dalam hal bentuk apapun.” Tegas Syahruddin dalam penyampaian sambutannya di hadapan para KPM dan para Aparatur Desa setempat.
Sebab, lanjut Syahruddin. “Kita mengantisipasi atau menghindari ulah oknum oknum yang tidak bertanggung jawab ya, untuk memanfaatkan kegiatan tersebut, maka pastikan tidak mengutus wakil dalam pengambilan BLT DD Ekstrim ini ya,” jelas Syahruddin.
Lanjutnya lagi, “adapun bagi rekan-rekan media yang mengikuti perkembangan-perkembangan desa, dan pernah terbit di beberapa media minggu yang lalu, ada yang kurang pas lah ya, dengan kesan ada seorang Kades tidak koordinasi dengan Pak Camat dan instansi terkait.”
“Saya lihat disalah satu desa dikecamatan kalianda ini, maka saya perlu jelaskan juga di momen penyaluran BLT-DD di desa hara banjar manis ini, bahwa itu bukan tidak koordinasi, akan tetapi hanya miskomunikasi saja. Dan memang tidak ada ketentuan-ketentuan apapun dalam pembagian BLT-DD ini, yang terpenting adalah bantuan tersebut diterima oleh KPM sesuai yang terdata di desa, dan nominalnya tidak pernah berkurang dalam suatu apapun, olek KPM.”
“Sehingga yang terpenting juga, ada dalam bentuk Dokumentasi, ditambah ada daftar hadir serya tanda terima. Maka dari rekan-rekan media juga, saya berharap tolong kerjasamanya yang baik ya, artinya bahwa, kegiatan ini memang ril kegiatan untuk membantu KPM KPM yang ada di Desa.”
“Oleh sebab itu tidak ada kewajiban-kewajiban di desa, atau pun untuk mengundang dari Kecamatan dan Kabupaten. Nah, maka dengan demikian, saya numpang menyampaikan disini perlu saya jelaskan bahwa, disini juga kita perlu keterbukaan dan ke trasparansian ya.”
“Maka dalam hal ini penyaluran BLT-DD Ekstrim di desa HBM, saya berharap kepada kawan-kawan media jangan berpikiran negatif, dalam artian seolah-olah ada temuan yang negatif dosertai banyak pertanyaan ada apa, kenapa dan ada apa desa tersebut tidak mengundang, atau pun tidak mempublikasikan. Karena ini memang hak progregatif dari desa-desa masing-masing,” tutup Syahruddin dalam sambutannya di acara tersebut. (Al/Hr)
