Kutai Barat||transpos.id – Puluhan pegawai proyek pembangunan Rumah Sakit Harapan Insan Sendawar Kutai Barat yang berada di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, mogok kerja, Kamis (11/7/2024).

Pasalnya dalam pembangunan Rumah Sakit tersebut yang di pekerjakan oleh PT SOLUSI AHLI MANDIRI diduga selama 1 bulan tidak dapat bayaran atau upah, alias macet.
Dari narasumber salah satu karyawan tersebut mengeluhkan adanya upah yang belum terbayar, sedangkan dari karyawan kebanyakan dari luar pulau yang merantau jauh meninggalkan keluarga.
Betapa tidak dari uang saku yang minim dan cuma mengandalkan upah buat makan sehari-hari serta keperluan keluarga dirumah. Namun miris bekerja tanpa dapat upah selama 1 bulan adapun sampai 3 bulan.
Pantas bila mana dalam pekerjaan proyek tersebut di juluki kerja Romusha dari jaman penjajahan Jepang yang artinya, melakukan kerja tanpa menerima upah.
Salah satu karyawan atau pegawai yang tidak mau disebut namanya saat di konfirmasi awak media mengatakan,” Kutai barat ini banyak mafia-mafia proyek pak, khususnya PT yang garap proyek bermasalah semua. Gaji yang gak terbayar termasuk nasibku ini yang garap proyek RUMAH SAKIT pemerintah, bayaran macet,” keluhnya.
” Selama 1 bulan saya dan teman-teman belum dapat upah, Ini tambah 10 hari nganggur otomatis kita rugi harian hilang, Gaji dari awal perjanjian 175 ribu perhari hanya di kasih 170 ribu perhari. Makan cari sendiri,” imbuhnya.
Lanjut,” Kuli harian ini ngertinya saat gajian nerima gaji. Jangan proses buat alasan, proses bukan urusan kita. pingin proses terus yo jangan sampai material telat..bukan salah kita dong,” katanya.
Lebih mirisnya lagi selain PT SOLUSI AHLI MANDIRI yang telat dalam pembayaran pekerja adapun PT lain seperti PT BSS di bawah naungan PT PETROSIE ini sampai 3 bulan, sama sekali gak dapat gaji dengan seribu alasan.
Proyek besar dalam 1,2 bulan wes berdiri. padahal galian pondasi dalam 1,3m. Kalau gak pekerja serius mana bisa, pokoknya besok harus gajian, kalau gak gajian kita bersama akan rubuhkan saja bangunanya,” pungkasnya.
Kendati demikian, dari keterangan beberapa karyawan proyek pembangunan Rumah Sakit tersebut, awak media mencoba konfirmasi kepada pihak PT yang bernama Didi melalui via chat WhatsApp. Terlihat centang 2 hingga berita ini di naikan belum menjawab.
Pewarta : IR