Transpos.id,Bojonegoro – Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Lingkungan Hidup melakukan digitalisasi pengelolaan sampah lewat aplikasi Bank Sampah Induk Wanita. Tujuannya, pengelolaan sampah di Bojonegoro makin modern dengan transaksi dan sistem pembukuan akan lebih efektif dan efisien.
Untuk itu, Pemkab menggelar pelatihan digitalisasi pengelolaan sampah dengan melibatkan para kelompok bank sampah. Acara digelar di Ria Resto & Cafe, Kamis (22/12/2022).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro Hanafi menjelaskan, ke depan para mitra kelompok bank sampah inilah yang berkemampuan untuk bertransformasi digital dan berkewajiban untuk menyebarkan informasi.
“Sampah menjadi sesuatu yang mendesak untuk dikurangi dengan cara melibatkan seluruh masyarakat Bojonegoro. Tidak hanya pemerintah, tapi sinergi seluruhnya,” ujarnya.
Sementara keunggulan aplikasi Bank Sampah Induk Wanita ialah dapat menjadi sarana komunikasi, mempermudah koordinasi dan sarana menyampaikan masukan. Serta menjadi jembatan bersinergi dengan bank sampah lainnya. Sedangkan keuntungannya, lebih efektif dan efisien. Sehingga modal lebih sedikit, menghemat waktu, dan mendapatkan hasil yang lebih banyak.
“Keberadaannya benar-benar bermanfaat sebab ke depan tantangan digitalisasi terus bertumbuh. Untuk itu pembinaan ini bersifat bisa dikembangkan kembali,” pungkasnya.
Ke depan, lanjut Hanafi, Pemkab Bojonegoro akan terus mendorong keberadaan satu desa satu bank sampah.
Dalam kesempatan sama, Kepala Bidang Persampahan dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) DLH Kabupaten Bojonegoro Muhayanah menuturkan, melalui pelatihan Digitalisasi Pengolahan Sampah ini dapat mengawali semangat pengelolaan sampah Bank Sampah lewat digital.
Hal ini berdasarkan, Perpres Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional (Jaktranas) Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Target ini diukur melalui pengurangan sampah sebesar 30 persen dan penanganan sampah sebesar 70 persen. Dalam hal ini, Pemkab Bojonegoro berharap, dengan adanya bank sampah, dapat mengurangi sampah organik maupun anorganik, utamanya sampah plastik berkurang 30 persen.
“Ke depan, untuk melaporkan kegiatan cukup dengan aplikasi dan transaksi pun lebih mudah,” imbuhnya ketika dikonfirmasi Jumat (23/12/2022)
Salah satu Koordinator Kecamatan Tambakrejo Kelompok Bank Sampah Citra Mandiri, Ningsih menuturkan, banyak manfaat yang telah ia rasakan ketika mengikuti pelatihan dan pembinaan yang diselenggarakan DLH selama ini.
“Alhamdulillah sampah di daerah kami bermanfaat dan hingga kini pengelolaan berjalan lancar. Ketika bergabung dengan bank sampah binaan DLH juga banyak perubahan positif yang didapat,” tuturnya.
Hingga kini, pengembangan dari bank sampah di tempatnya telah menggandeng dua orang sebagai perajin tas berbahan baku sampah plastik. Ke depan, katanya akan terus ditingkatkan sebagai kegiatan tambahan dari para ibu-ibu yang mayoritas petani.
Hadir dalam kegiatan ini 18 perwakilan kecamatan di Kabupaten Bojonegoro. Di antaranya Kec. Sumberrejo, Kanor, Dander, Ngasem, Kalitidu, Kepohbaru, Kapas, Kedungadem, Tambakrejo, Balen, Gayam, Purwosari, Baureno, Margomulyo, Padangan, Trucuk, Bojonegoro, dan Sugihwaras. (*)