JAKARTA,– Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mendukung langkah Presiden Joko Widodo yang sejak tahun lalu mengkampanyekan belanja produk dalam negeri. Khusus untuk belanja pemerintah pusat dan daerah dari APBN dan APBD yang telah dikeluarkan untuk belanja produk dalam negeri di sepanjang tahun 2022, jumlahnya telah mencapai Rp 762 triliun. Bahkan, Amerika Serikat sejak Januari 2023 telah “mengikuti” langkah serupa dengan mengkampanyekan secara masif terkait belanja produk dalam negerinya sendiri. Indonesia patut bangga karena telah mulai setahun sebelumnya.
“Memiliki jumlah pengurus pusat hingga 239 orang, dengan 236 ribu anggota aktif yang tersebar dari Sabang hingga Merauke, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di bawah kepemimpinan Ketua Umum Akbar Himawan Buchari punya peran besar untuk mendukung gerakan belanja produk dalam negeri. Sehingga tidak hanya pemerintah, swasta juga bisa ikut terlibat didalamnya,” ujar Bamsoet usai menghadiri pelantikan BPP HIPMI 2022-2025 oleh Presiden Joko Widodo di Jakarta, Senin (20/2/23).
Turut hadir antara lain Presiden Joko Widodo, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri ATR/Kepala BPN Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, dan Wakil Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin. Hadir juga pendiri HIPMI Abdul Latief serta Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menambahkan, HIPMI juga perlu mendukung langkah Presiden Joko Widodo dalam memasifkan hilirisasi sumber daya alam Indonesia, khususnya dari sektor minyak, gas, mineral serta batu bara. Walaupun mendapatkan penolakan dari berbagai pihak, Presiden Joko Widodo tetap tidak bergeming. Karena itu, segenap elemen bangsa seperti HIPMI harus mendukung langkah pemerintah tersebut. Dari hilirisasi, setidaknya dapat menciptakan sekitar 9,6 juta lapangan kerja serta menghasilkan pemasukan negara hingga USD 715 miliar.
Hilirisasi sangat penting, mengingat Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang berlimpah. Indonesia dikenal sebagai penghasil nikel terbesar di dunia. Tahun 2021, produksi nikel Indonesia mencapai 1 juta metrik ton. Diperkirakan 37,04 persen nikel di dunia berada di Indonesia. Sebanyak 90 persen cadangan nikel Indonesia tersebar di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara.
“Indonesia juga memiliki cadangan batubara berlimpah mencapai 31,69 miliar ton pada 2021, yang menjadikan kita sebagai produsen batu bara terbesar kedua di dunia setelah China. Cadangan batubara terbesar ditemukan di Provinsi Kalimantan Timur, sebesar 13,61 miliar ton. Indonesia juga menempati urutan ke-6 sebagai penghasil emas terbesar di dunia, kemudian tembaga menempati peringkat ke-7 dan gas alam menempati peringkat ke-13 di dunia,” jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, oleh karena itu pasca dilantik, BPP HIPMI harus dapat langsung “tancap gas” bekerja keras. Khususnya dalam membantu pemerintah dan masyarakat Indonesia dalam memulihkan perekonomian nasional sekaligus menjadi penggerak pendukung keberlanjutan kesinambungan pembangunan nasional.
“Awal yang baik telah dilakukan HIPMI dengan melakukan terobosan meluncurkan HIPMI GO, super apps yang dapat menangkap peluang berbagai ekonomi digital. Sekaligus berfungsi sebagai pengembangan SDM, akses pasar, akses pembiayaan, akses perizinan dan regulasi, serta riset dan development. HIPMI GO juga bisa dimanfaatkan pemerintah untuk menjadi mitra LKPP, penyaluran KUR, pembuatan NIB, dan berbagai program kerja lainnya,” pungkas Bamsoet. (red)