Menu

Mode Gelap
Resmi! Wahono-Nurul Raih Kemenangan dalam Pilkada Bojonegoro Polres Gresik Periksa Kesehatan Petugas Pengamanan KPU dan Bawaslu Truk Diduga Rem Blong Tabrak Dua Ruko di Simpang Ampar, Satu Korban Meninggal Dunia Kapolres Lampung Selatan Pantau kondisi Cuaca di Pelabuhan Bakauheni Panglima TNI Hadiri Fire Power Demo (FPD) Dalam Latihan Angkasa Yudha 2024 Hasil Penetapan Rekapitulasi KPU Lamsel Tetapkan 65,32 Persen Kemenangan Egi-Syaiful, dan Nanang-Antoni Peroleh 31,22 Persen Suara

OPINI

Dorong Pembangunan Ekosistem Industri Terintegrasi, Presiden: Tingkatkan Nilai Tambah Ratusan Kali

badge-check


					Dorong Pembangunan Ekosistem Industri Terintegrasi, Presiden: Tingkatkan Nilai Tambah Ratusan Kali Perbesar

JAKARTA – Presiden Joko Widodo mendorong terbangunnya ekosistem industri yang terintegrasi guna meningkatkan nilai tambah dari sumber daya yang dimiliki untuk masa depan Indonesia yang cerah. Hal tersebut disampaikan dalam sambutannya pada acara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 PDI Perjuangan di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, pada hari Selasa, 10 Januari 2023.

“Pekerjaan besar yang ingin kita lakukan adalah bagaimana membangun sebuah sistem besar agar yang namanya nikel, yang namanya bauksit, yang namanya tembaga, yang namanya timah, itu betul-betul semuanya bisa terintegrasi dan bisa memproduksi barang jadi maupun setengah jadi,” jelas Presiden.

Presiden Jokowi menuturkan bahwa upaya hilirasi industri yang telah dilakukan saat ini menunjukkan hasil yang baik dengan adanya lompatan nilai ekspor nikel semenjak diberlakukan larangan ekspor bijih nikel pada 1 Januari 2020.

“Nikel yang sudah kita stok 3 tahun yang lalu, dulu waktu masih mentah kita ekspor nilainya per tahun hanya Rp17 triliun. Setelah kita stop 3 tahun ini, setahun bisa menghasilkan kurang lebih Rp360 triliun,” jelas Presiden.

Oleh karenanya, Presiden juga menuturkan bahwa hilirisasi dan industrialisasi bauksit yang akan dimulai pada bulan Juni 2023 juga dapat menghasilkan lompatan nilai ekspor yang signifikan. “Nggak tahu lompatannya, perkiraan kita nanti dari kurang lebih 20 (triliun rupiah) menjadi kurang lebih 60-70 triliun (rupiah),” tuturnya.

Meskipun upaya integrasi tersebut tidaklah mudah dikarenakan lokasi tambang yang berbeda-beda dari setiap sumber daya yang ada, namun Presiden yakin jika hal tersebut dapat terwujud maka akan menciptakan sebuah ekosistem yang berdampak baik bagi Indonesia, salah satunya adalah industri kendaraan listrik.

“Semuanya harus terintegrasi sehingga kita harapkan nantinya ini akan menjadi sebuah ekosistem bagi kendaraan listrik yang kedepan memberikan sebuah masa depan yang cerah, karena seluruh pasar negara-negara membutuhkan mobil listrik ini. Tetapi, tentu saja tahapannya akan masuk ke baterai listrik terlebih dahulu,” katanya.

Lebih lanjut, Kepala Negara juga yakin jika ekosistem industri kendaraan listrik telah terbangun maka dapat memberikan lompatan nilai tambah yang sangat besar.

“Apabila nanti menjadi sebuah ekosistem baterai dan ekosistem mobil listrik itu akan memberikan nilai tambah ratusan kali, bukan puluhan kali lagi tapi ratusan kali,” lanjut Presiden.

Turut hadir dalam acara tersebut yakni Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua DPR RI Puan Maharani, dan para menteri Kabinet Indonesia Maju.

Jakarta, 10 Januari 2023
Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

Website: https://www.presidenri.go.id
YouTube: Sekretariat Presiden

Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Dana BOS SDN1 kecamatan Palas  di Pertanyakan oleh Publik

14 November 2024 - 11:06 WIB

Panglima TNI dan Wamenhan RI Hadiri Rapat Kerja Bersama Komisi I DPR RI Bahas RKA Tahun 2025

3 September 2024 - 20:05 WIB

Kasum TNI Pimpin Laporan Korps Kenaikan Pangkat 86 Perwira Tinggi TNI

3 September 2024 - 19:31 WIB

Jelang HUT Ke-79 TNI AL, Kasal Pimpin Ziarah Ke Tamam Makam Pahlawan Nasional

3 September 2024 - 18:18 WIB

Dua Jet Tempur Sukhoi Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin Amankan Wilayah Udara Bali Pada Gelaran Indonesia Afrika Forum Ke-2

3 September 2024 - 10:34 WIB

Trending di OPINI