LAMPUNG SELATAN – Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), Anggota Wawai Waste Foundation (WW-F) Lampung Selatan bersama Aparatur Pemerintahan Desa (Pemdes) Bumi Daya Kecamatan Palas gelar aksi bersih-bersih sampah, Selasa (21/2/2023).
Aksi bersih-bersih sampah yang berlangsung dibeberapa titik hingga pasar Bumi Daya Palas, turut hadir Camat Rosaliana M.Kep dan Sekretaris Camat Palas Suyadi, S.E.l serta dibantu anggota Satpol PP Kecamatan Palas.
Aksi ini dilakukan selain memperingati HPSN, juga sesuai surat edaran (SE) pada 8 Februari 2023 yang ditanda tangani Sekretaris Daerah (Sekda) menindaklanjuti SE Menteri LHK nomor: SE.1/MENLHK/PSLB3/PLB.0/1/2023 tanggal 30 Januari tentang Hari Peduli Sampah Nasional 2023 dengan tema “Tuntas Kelola Sampah Untuk Kesejahteraan Masyarakat”.
Menurut Agus Susanto selaku Manager Bank Sampah Wawai (WW-F) Lampung Selatan mengatakan aksi bersih-bersih sampah ini bertujuan untuk Kabupaten Lampung Selatan tanpa sampah bisa terwujud, dimulai dari Desa.
Tentunya kata dia, jika kita memiliki kemauan untuk mengolah dan menjelmakan segala potensi sampah agar menjadi bermanfaat dan berkelanjutan, sehingga sampah yang ada dikelola yang bisa mendapatkan nilai ekonomisnya.
“Peringati HPSN, Kami selaku Bank Sampah Wawai WW-F Lamsel bersama unsur perangkat desa dari Bumidaya dan Camat, Sekcam Palas melakukan aksi bersih-bersih sampah,” ujar Agus kepada media melalui telefon selulernya.
Agus mengatakan, diketahui aktifitas kurang lebih 5.000 jiwa yang mendiami Wilayah desa Bumidaya, setiap harinya bisa menghasilkan 2.410 meter kubik sampah yang apabila sampah tersebut hanya diambil dari masing masing rumah tangga untuk kemudian dibuang di TPS yang ada didesa tanpa adanya pengolahan sampah berkelanjutan.
Tentunya kata dia, hal ini tenru hanya akan menimbulkan berbagai macam masalah sosial dan mendorong lahirnya perilaku masyarakat yang membuang sampah sembarangan.
“Untuk itu perlu berdirinya Bank Sampah disetiap lingkup desa yang salah satu tujuan pendiriannya adalah untuk menyelesaikan masalah sosial yang melingkupi warga desa. Pengelolaan sampah melalui pendekatan socio enterprise oleh Bank Sampah Wawai ini adalah salah satu contoh pemanfaatan bentang sosial warga desa sebagai salah satu potensi ekonomi yang memberdayakan,” jelasnya.
Kemudian kata dia, dalam aksi bersih-bersih sampah yang dilakukan nyaris sampai puluhan kilo yang terkumpul. Hal ini tentu akam berdampak besar jika dibiarkan, karena masih banyak masyarakat yang belum memahami dalam pengelolaan sampah rumah tangganya.
“Untuk sampah yang terkumpul total berat 14kg dominan sampah plastik yg selanjutnya akan kami daur ulang untuk pmbuatan ecobrick dengan siswa siswi sd qur’an di hari jum’at nanti,selanjutnya ecobrik akan dijadikan bahan membuat kursi taman dan sebagainya,” terangnya.
Dilain sisi kata dia, pihaknya selaku praktisi urusan sampah yang tergabung di Wawai Waste Foundation Lamsel berharap kepada Pemerintah dapat memberikan kepercayaa kepada WWF untuk mengelola persampahan di Kabupaten berjuluk Khagom Mufakat ini.
“Terkelolanya segala hal yang ada di Bank Sampah Wawai, baik visi maupun misi hanya bisa dilakukan jika bank sampah Wawai diberi kesempatan dan kepercayaan untuk mengelola masalah sampah yang ada di Lampung Selatan, hanya dengan modal tersebut kreativitas dan inovasi lahir dan dapat menemukan ruang yang kondusif bagi perkembangannya,” pungkasnya. (Aan/Sosy).