Menu

Mode Gelap
TNI Gelar Do’a Bersama Lintas Agama Dalam Rangka HUT Ke-79 TNI Cetak Pertumbuhan Laba Signifikan, ASDP Raih Peringkat 7 BUMN Terbaik versi Infobank 2024 Bakamla RI Evakuasi 3 Nelayan Yang Tenggelam di Perairan Batam Gelar Commander Wish , Ini Arahan Kapolda Sulsel Kepada Personel Panglima TNI Tinjau Geladi Bersih Puncak Acara HUT Ke-79 TNI Tahun 2024 Panglima TNI Terima Alpalhankam dari Kementerian Pertahanan

BERITA

Mulai Masa Tanam, Masyarakat Desa Pugoh Bancar Gelar Festival Slikasan

badge-check


					Mulai Masa Tanam, Masyarakat Desa Pugoh Bancar Gelar Festival Slikasan Perbesar

TUBAN – Kamis (05/01) pagi, masyarakat Desa Pugoh, Kecamatan Bancar memenuhi jalan desa. Mereka memakai baju adat, dengan membawa umbul-umbul, cangkul, buah-buahan dan makanan lain, serta padi. Ada pula gunungan yang tersusun dari buah-buahan dan sayuran yang ikut dalam arak-arakan mengelilingi desa, diikuti dengan rombongan tak-takan serta drum band yang menambah kemeriahan.

Kirab budaya yang dilaksanakan dalam rangkaian Festival Slikasan Desa Pugoh ini adalah salah satu prosesi upacara adat setempat, yang dilaksanakan untuk mengawali masa tanam padi. Seluruh sesaji dibawa ke sendang desa untuk disucikan dan didoakan, termasuk padi yang akan ditanam. Kemudian dibawa ke sawah untuk ditanam.

Proses menanam diawali dari Jago Tandur atau ketua kelompok tani yang dituakan terdiri dari 4 orang laki-laki dan 2 perempuan. Mereka menanam padi yang telah diarak dan disucikan di sisi pinggir sawah. Selanjutnya, disusul oleh seluruh petani setempat. Setidaknya lebih dari 400 petani mengikuti “tandur” di lahan sawah seluas 1 hektare yang telah disiapkan.

Menanam Padi “TANDUR” 

Kepala Desa Pugoh, Kusyanti mengungkapkan, Fetival Slikasan kali ini merupakan yang kedua digelar oleh di desa setempat. Tujuannya untuk melestarika ajaran luhur kepada generasi muda dan masyarakat modern saat ini mengenai pentingnya sebuah proses dalam menjalani kehidupan.

“Seperti proses kita membuat nasi dari sebutir beras. Bagaimana bisa menjadi sebuah nasi? Itu memerlukan proses panjang dari mulai menanam padinya,” terang Kusyanti.

Ia juga mengatakan, Slikasan hadir dengan memadukan konsep budaya leluhur zaman dulu dengan era modern. Maksudnya agar mudah diterima oleh generasi saat ini dengan catatan tidak mengurangi nilai luhur yang ada.

“Kami Pemdes Pugoh berusaha untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dan memiliki atas budaya dan adat kita, sehingga tetap bisa terjaga,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Tuban, M. Emawan Putra dalam kesempatan tersebut mengatakan, ritual adat menanam “tandur” padi bersama yang dimulai dengan upacara adat bernama Slikasan ini memiliki potensi yang cukup besar untuk menjadi wisata budaya.

Menurutnya, acara ini juga bisa menjawab program OVOP dari Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, mengenai penggalian potensi desa untuk kemajuan ekonomi.

Diharapkan, dengan Festival Slikasan yang mulai dilaksanakan secara rutin, bisa menjadi pemantik wisatawan luar Tuban untuk berkunjung ke Tuban. “Mudah-mudahan bisa ramai setiap tahun, dan meningkatkan perekonomian desa,” pungkasnya.

Usai prosesi tandur, dilanjutkan dengan arakan menuju kembali ke sendang untuk melaksanakan kenduri, dan makan bersama seluruh masyarakat desa.(red)

Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

TNI Gelar Do’a Bersama Lintas Agama Dalam Rangka HUT Ke-79 TNI

3 Oktober 2024 - 22:21 WIB

Cetak Pertumbuhan Laba Signifikan, ASDP Raih Peringkat 7 BUMN Terbaik versi Infobank 2024

3 Oktober 2024 - 22:14 WIB

Bakamla RI Evakuasi 3 Nelayan Yang Tenggelam di Perairan Batam

3 Oktober 2024 - 21:48 WIB

Gelar Commander Wish , Ini Arahan Kapolda Sulsel Kepada Personel

3 Oktober 2024 - 17:09 WIB

Panglima TNI Tinjau Geladi Bersih Puncak Acara HUT Ke-79 TNI Tahun 2024

3 Oktober 2024 - 17:06 WIB

Trending di BERITA